Keutamaan Ilmu Pengetahuan

Bismillahir-rahmaanir-rahiim.

Ilmu pengetahuan sesungguhnya mempunyai keutamaan yang tiada terkira besarnya. Didalam kitabullah, Al-Qura’anul Karim, banyak sekali ditemukan ayat-ayat-Nya yang menjelaskan perihal keutamaan ilmu pengetahuan tersebut bagi sekalian hamba-hamba-Nya. Diantaranya adalah firman Allah SWT :

“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga meyatakan yang demikian itu). Tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa Lagi Maha Bijaksana.” (Terjemahan QS. Ali Imran : 18).

Berdasarkan firman Allah SWT tersebut dapatlah diperhatikan, bukankah untuk kesaksian akan tiadanya Tuhan yang wajib disembah dan diibadahi di semesta raya akan tak terbatas ini melainkan hanya Allah SWT semata tersebut dimulai oleh Allah SWT sendiri, kemudian oleh para Malaikat dan barulah orang-orang yang berilmu pengetahuan.

Firman Allah SWT yang lainnya pula :

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (Terjemahan QS. Mujaadilah :11).

Demikianlah janji Allah SWT, bahwa Ia akan mengangkat atau meninggikan beberapa derajat bagi orang-orang yang beriman dan juga bagi orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan. Dan Allah SWT adalah Dzat Maha Mulia yang pasti akan menepati apa-apa yang telah dijanjikan-Nya.

Allah SWT juga berfirman :

Katakanlah : “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui ?” sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (Terjemahan QS. Az-Zumar :9).

Demikian pula Allah SWT telah berfirman di dalam Al-Qur’an :

“Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (Terjemahan QS. Fathiir: 28).

Mufassir menjelaskan, bahwa yang dimaksud dengan ulama pada ayat tersebut di atas adalah orang-orang yang mengetahui kebenaran dan kekuasaan Allah SWT. dan orang-orang yang demikian tentu adalah orang-orang yang berilmu pengetahuan.

Adapun hadits-hadits yang berkenaan dengan keutamaan ilmu pengetahuan tersebut, diantaranya adalah sabda Rosulullah SAW :

“Barangsiapa yang dikehendaki baik oleh Allah, maka ia dipintarkan dalam hal keagamaan dan diilhami oleh-Nya kepandaian dalam hal itu” (Terjemahan HR. Bukhari dan Muslim, serta HR Thabrani).

Sabda Rosulullah SAW yang lain :

“Para Alim ulama adalal pewaris para nabi” (Terjemahan HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majjah dan Ibnu Hibban).

Menilik dari sabda Rosulullah SAW tersebut di atas teranglah bagi kita semua, bahwa bagi seluruh hamba-hamba-Nya tiada pangkat yang lebih tinggi diatas pangkat-pangkat kenabian dan tiada kemuliaan yang lebih tinggi di atas pangkat sebagai pewaris sekalian para Nabi yang mulia tersebut.

Rosulullah SAW juga telah bersabda :

“Apabila aku didatangi oleh sesuatu hari dan aku tidak bertambah ilmuku pada hari itu yang dapat mendekatkan diriku kepada Allah ‘Azza wa Jalla, maka tidak ada keberkahan untukku dalam terbitnya matahari pada hari itu” Terjemahan HR. Thabrani, Abu Na’im dan Ibnu Abdilbar).

Dalam menjelaskan keutamaan ilmu pengetahuan dibandingkan ibadah dan penyaksian, Rosulullah SAW telah bersabda :

“Keutamaan seorang alim di atas seorang abid (orang-orang beribadah) sebagaimana keutamaan di atas serendah-rendahnya orang dari golongan sahabat-sahabatku” (Terjemahan HR. Tirmidzi).

Dapatlah disimpulkan sabda Rosulullah SAW diatas betapa sangat tingginya nilai keutamaan ilmu pengetahuan tersebut hingga dipersamakan seiring dengan derajat kenabian dan betapa pula kerendahannya sesuatu amalan yang sunyi dari ilmu pengetahuan, meskipun yang beramal ibadah tersebut tentunya tidak terlepas dari pengetahuan perihal tata cara beribadat yang senantiasa dikekalkan mengerjakannya, sebab jika tanpa adanya ilmu pengetahuan perilah tata cara peribadatan tersebut tentulah bukan ibadah namanya.

Sebagai penutup akan keutamaan ilmu pengetahuan, hendaklah wasiat Luqman kepada puteranya berikut ini menjadi perhatian kita semua :

“Hai anakku, pergaulilah para alim ulama dan rapatilah mereka itu dengan kedua lututmu, sebab sesungguhnya Allah SWT itu menghidupkan hati dengan cahaya hikmah sebagaimana Dia menghidupkan bumi dengan hujan lebat dari langit”.

Sumber Referensi : Ringkasan Ihya’ ‘Ulumuddin (Imam al-Ghazali).