Harianpalembang.com, PANGKALAN BALAI – Puluhan warga asal desa Upang Jaya Kecamatan Muara Telang Kabupaten Banyuasin Sumsel yang tergabung dalam Satuan Gerakan Amanat Nusantara (Satgan) yang dikordinatori oleh Suwardi selaku Korak dan korlap Heryadi menggelar aksi dikantor Kejaksaan Negeri Pangkalan Balai (23/6) pada pukul 11.00 wib diterima oleh Kasintel Kejari Palaki.
Aksi tersebut dilanjutkan menuju ke DPRD Banyuasin disambut oleh Wakil Ketua II DPRD Banyuasin, Heriyadi seorang diri, karena tak ada seorang anggota wakil rakyat yang mengantor saat rombongan warga tersebut tiba digedungnya.
Target aksi itu juga dilanjutkan dihalaman gedung Bupati Banyuasin dan disitu pendemo mendesak agar Kades Upang Jaya di non aktifkan karena oknum kades telah itu menindas rakyat.
Selama didesanya dipimpin oleh Kades Meliza kehidupam kami menjadi sengsara. Didesa kami yang menerima Raskin itu ada 210 kk, kalau kades sebelumnya harga raskin hanya Rp.1600, tetapi setelah dipimpin oleh Kades yang sekarang ini harga Raskin dinaikan menjadi Rp. 2500-Rp.2800 perkilo, ujar Su warga Upang Jaya usai menggelar aksi.
Tuntutan warga melakukan aksi yakni meminta kepada Kejari Banyuasi untuk memproses secara hukum terkait kecursngsn harga raskin didesa Upang Jaya.
Kepada DPRD Banyuasin segera memproses aspirasi, terkait raskin dan memanggil Kades beserta masyarakat yang terbebani harga rakin.
Untuk itu Bupati diminta menon-aktifkan Kades Upang Jaya, karena selain menindas masyarakat juga tidak ada upaya mengayomi masyarakat.
Elemen dari Satgam siap mengawal prosesnya dengan menggelar aksi solidaritas permasalahan tersebut.
Jika aksinya tidak ditindak-lanjuti dengan cepat oleh pihak Kejari, DPRD dan Bupati Banyuasin, pihaknya akan menggelar aksi dengan masa yang lebih banyak lagi dan aksi berikutnya akan digelar di Kantor Gubernur Sumsel, ancamnya. (waluyo/hs)