18 Dokter Intensif Terima Insentif Dari Pemkab Banyuasin

18 Dokter Intensif Terima Insentif Dari Pemkab Banyuasin
18 Dokter Intensif Terima Insentif Dari Pemkab Banyuasin

Harianpalembang.com, PANGKALAN BALAI – Sebanyak 18 dokter intensif menerima insentif dari Bupati Banyuasin, Yan Anton Ferdian, SH. Pemberian uang lelah ini disalurkan melalui Dinas Kesehatan Kab. Banyuasin dan diserahkan secara simbolis oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin dr.Mgs.M Hakim,Mkes didampingi Kepala RSUD Banyuasin dr.Hj. Eka Mutika di aula kantor Dinkes Banyuasin, Kamis, 9 Juni 2016.

Para dokter muda yang menerima insentif dari Bupati ini telah menjalani tugasnya selama kurang lebih 12 bulan di Bumi Sedulang Setudung. Insentif berupa biaya hidup tersebut diberikan secara simbolis kepada perwakilan dokter intensif. Masing-masing dokter intensif menerima Rp.2,5 juta.

“Uang kebutuhan hidup para dokter ini diberikan sebagai bentuk perhatian Bupati Banyuasin Yan Anton Ferdian atas jasa-jasa ke 18 dokter intensif yang sudah bertugas selama 1 tahun di Kabupaten Banyuasin, memang jumlahnya tidak seberapa tapi itu merupakan bentuk kepedulian Pemkab Banyuasin,” kata Hakim.

Dikatakan Hakim, Bupati Banyuasin mengutamakan pelayanan kesehatan yang prima untuk masyarakat, sehingga dicetuskanlah insentif untuk dokter intensif selama bertugas di Kabupaten Banyuasin, yang dianggap membantu memaksimalkan tindakan medis untuk masyarakat yang membutuhkan.

“Tidak seluruh pemerintah daerah memberikan uang lelah kepada dokter intensif ini. Di Sumsel baru Kabupaten Muara Enim, Muba dan Banyuasin yang punya kepedulian, sementara di sejumlah daerah banyak dokter intensif menjerit karena merasa tidak diperdulikan oleh pemerintah,” lanjut Hakim.

Dia berpesan, agar dokter intensif yang sudah menjalani pendidikan selama 12 bulan di Banyuasin untuk tetap disiplin dan mengutamakan etika ketika melayani pasien. “Jangan materialistis, dokter adalah profesi mulia yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, layani pasien dengan sepenuh hati, dan jangan sombong,” kata alumni Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya ini.

Dia berharap, agar para dokter intensif ini menerapkan ilmu dan pengalaman yang selama ini dapatkan selama menjalani tugas selama 8 bulan di RSUD Banyuasin dan 4 bulan di sejumlah puskesmas, sebagai bekal mereka kedepan nantinya.

“Jika selama menjalani tugas sebagai dokter intensif dilindungi oleh instansi di Banyuasin, kini selepas menjalani pendidikan intensif hendaknya bisa mandiri mempertanggungjawabkan setiap tindakan,” kata Hakim.

Sementara, dr.Aliansyah, perwakilan dokter intensif yang bertugas di Banyuasin mengucapkan terimakasih atas bimbingan yang selama ini diberikan Dinkes Banyuasin, RSUD Banyuasin dan dokter pembimbing. “Banyak pengalaman yang didapatkan selama menjalani pendidikan intensif di Banyuasin, di sini kami bisa tahu kekurangan yang mungkin tidak didapatkan selama menempuh pendidikan kedokteran, dan kesempatan bagi kami juga untuk memperbaikinya selama bertugas di Banyuasin,” singkat dia. (hms)