FGD Penyusunan Laporan Perekonomian Provinsi Sumsel bersama Bank Indonesia

Palembang, Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia Perwakilan Daerah Sumatera Selatan (PERHAPI PD SUMSEL) mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi bersama Bank Indonesia, Gabungan Perusahaan Karet Indonesia Pwk Sumatera Selatan (Gapkindo Sumsel), dan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia Pwk Sumatera Selatan (Gapki Sumsel) bertempatan di Aula Bank Indonesia Pwk Sumsel lt.2 pada tanggal 17 Mei 2024.

Dalam Focus Group Discussion ini banyak membahas mengenai penyusunan Laporan Perekonomian Provinsi Sumatera Selatan. Perhapi khususnya membahas mengenai pertambangan batubara di Sumatera Selatan. Dimulai dari proyeksi batubara di Indonesia, kinerja industri batubara, green energy, gasifikasi batubara, serta tantangan untuk ekspor kedepan.

Kemudian Hendra Utama, selaku Ketua Umum Perhapi PD Sumsel mengatakan bahwa dengan melihat forecast industri batubara Q1-Q4 bahwa telah banyak terjadi ketercapaian untuk proyeksi batubara Indonesia sendiri. Tetapi penurunan harga ekspor, dan perubahan undang-undang sendiri yang menjadi hambatan para eksportir batubara ini untuk membuat batubara semakin eksis. Lalu Hendra dalam diskusi juga mengatakan bahwa proyek signifikasi gasifikasi batubara sendiri menjadi pioneer yang baik dalam pemanfaatan batubara berkalori rendah. Batubara tersebut dirubah menjadi Dimethyl Eter (DME) untuk pemanfaatan industri.

Dalam diskusi juga banyak membahas mengenai hauling road batubara yang sangat memprihatinkan, bahwasanya hauling road yang digunakan masih penuh menggunakan tanah dan memiliki harga yang sangat tinggi untuk pengiriman batubara sampai kepada penjual. Hendra mengatakan hampir 50% dari harga batubara adalah biaya pengangkutan untuk penjualan batubara tersebut.

Di sisi lain, Gapkindo Sumsel dan Gapki Sumsel juga membahas mengenai tantangan yang terjadi di industri karet dan kelapa sawit Indonesia khususnya Sumatera Selatan yang saat ini kondisinya sangat memprihatinkan.

Harapannya dari Perhapi Sumsel, Gapkindo Sumsel, dan Gapki Sumsel adalah pemerintah bisa terus bekerja sama dalam hal industri tersebut agar kegiatan ekspor kemudian produksi semakin baik dikarenakan industri pertambangan masih menjadi penopang bagi industri pertambangan di Sumatera Selatan.