Lahat – Pemanfaatan lahan branggang di Lapas Kelas IIA Lahat kini menjadi langkah nyata dalam mendukung program ketahanan pangan sekaligus komitmen melaksanakan Perintah Harian dan program 100 hari kerja Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan.
Area yang sebelumnya kurang optimal dalam hal pemanfaatan, kini dimanfaatkan untuk budidaya ikan lele serta penanaman komoditas perkebunan lainnya, seperti jagung, cabai, dan kacang panjang. Program ini tak hanya menyediakan sumber pangan yang bermanfaat, tetapi juga memberikan pelatihan keterampilan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), yang dapat mengasah kemampuan bercocok tanam dan beternak untuk bekal mereka di masa depan.
Kalapas Kelas IIA Lahat, Bapak Imam Purwanto sangat mendukung penuh kegiatan Kemandirian Warga Binaan ini, harapannya program dari Seksi Kegiatan Kerja Lapas Lahat ini dapat terus terlaksana dalam rangka mensukseskan program ketahanan Pangan di Lapas Lahat khususnya.
Kasi Giatja, Bapak Nekson, SH berharap program ini akan memberikan manfaat berkelanjutan bagi WBP dan Lapas Lahat serta mendapat dukungan dari berbagai pihak. Beliau berharap, di tahun depan, program ini dapat menjalin kerja sama lebih luas, khususnya dengan instansi terkait seperti Dinas Perikanan Kabupaten Lahat, untuk pengembangan lebih lanjut. Dengan kolaborasi ini, diharapkan ketahanan pangan dan kemandirian WBP semakin kokoh.
