Indeks

Awal Ramadhan, Seorang Napi Lapas Banyuasin Jadi Mualaf

BANYUASIN, Sumseltoday.com – Bulan Ramadhan selalu dihiasi dengan berjuta keberkahan, hal ini dapat dirasakan oleh seluruh makhluk di muka bumi di manapun ia berada. Bahkan saat berada di balik jeruji besi sekalipun. Hidayah ini dirasakan oleh Ketut Paryanto Bin Wayan Santia, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Banyuasin Sumsel.

Ketut, resmi masuk Islam pada Selasa (07/05). Keputusan ini diambil atas niat dan keinginan pribadinya sendiri sehingga kini ia mengubah namanya menjadi Ahmad Ramadhan usai pembukaan Pesantren Kilat dan Program Tahfizh Lapas Banyuasin, yang kegiatan tersebut akan diselenggarakan mulai dari 07 – 25 Maret mendatang.

Di hadapan para pejabat Lapas Banyuasin, serta tokoh agama, Ketut menyebutkan dua kalimat syahadat dibimbing oleh Ustadz Sopian yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Hidayah di Lapas.

Kepala Lapas Banyuasin, Reza Yudhistira Kurniawan menjadi saksi dalam proses pembacaan syahadat didampingi oleh Dedy Krihastoni selaku Kasubsi Pembinaan dan turut pula hadir Kasubsi Admisi dan Orientasi, Nurdin.

“Seorang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) memeluk Agama Islam atas keinginan sendiri setelah melihat berbagai kegiatan keagamaan yang dilakukan di Lapas Banyuasin,” ujarnya

Di samping itu, ketut yang sebelumnya memeluk agama Hindu mengaku sangat bahagia dapat mengucapkan dua kalimat syahadat. Keputusannya ini diambil atas kesadaran sendiri dan tanpa paksaan dari siapapun.

“Selama saya memeluk agama Hindu belum pernah mendapatkan ketenangan seperti ini. Islam adalah agama yang membuat hati saya menjadi tenang,” ungkapnya.

Pria 22 tahun tersebut mengungkapkan alasan masuk Islam ialah melalui teman-teman kamarnya yang gemar melakukan ibadah. Selain itu juga, program pesantren yang sangat kuat dilaksanakan oleh Lapas Banyuasin membuat dirinya semakin teguh untuk memeluk agama Islam.

“Saya ingin lebih memperdalam agama islam lagi, belajar al-Quran, memperdalam agama Islam dan saya berencana ingin masuk pesantren setelah bebas nanti,” pungkasnya.

Pihak lapas juga berjanji akan terus memberikan bimbingan terhadap warga binaan mualaf tersebut untuk mengenal Islam mulai dari tata cara wudhu, salat, hingga ibadah-ibadah yang lainnya.
Tidak hanya dari pemahaman agama, melainkan dari segi Administrasinya. (*)